A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya,
Pendidikan dengan Sistem Ganda ( PSG ) adalah bentuk penyelenggaraanPendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) dengan Dunia Usaha / Dunia Industri ( DU/DI
), evaluasi keberhasilan siswa sampai dengan pemasaran tamatan.Program
pendidikan dan pelatihan PSG memuat aspek - aspek pendidikan, meliputi :
1.
Komponen Normatif, meliputi
mata pelajaran : PPKN, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Indonesia,
Pendidikan Jasmani danKesehatan, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum.
2.
Komponen Adaptif, meliputi mata
pelajaran : Matematika, Bahasa Inggris, Fisika, Kimia.
3.
Komponen Kejuruan, yaitu mata
pelajaran teori – teori kejuruan dalam lingkup suatu program pembelajaran
tertentu.
4.
Komponen praktik dasar kejuruan
yang meliputi praktik penunjang dalam melakukan beberapa jenis pekerjaan
yang relevan di Dunia Usaha / Dunia Industri, yang berada dalamlingkup profil
tamatan dari program studi tertentu.
5.
Komponen Praktik Industri yang
meliputi praktik kerja langsung pada Dunia Usaha / Dunia Industri.
Dari berbagai
pengalaman SMK menyelenggarakan program PSG, komponen Normatif dan Adaptif
dilaksanakan di sekolah. Komponen teori kejuruan dilaksanakan di sekolah, komponen
praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan sebagian di sekolah dan sebagian di industri,
sedang komponen Praktik Industri sepenuhnya dilaksanakan di industri.
SMK yang peralatan
praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang ada di
industri/ usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/ industri sudah serba
otomatis sedangkan peralatan yang ada di SMK-SMK masih manual. Sehingga
pelaksanaan praktik hanya sekedar mengenal peralatan yang ada, kurang
memperhatikan kebutuhan di dunia industri/ usaha, itu pun tidak semuanya dapat
memanfaatkan secara maksimal.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian
Direktorat pendidikan menengah kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum
secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagai mana yang di harapkan. Hal
tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk
menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional
seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik
bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang
baik.
Penggunaaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat
dipelajari di sekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat
diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.
Mata diklat praktik kejujuran yang di sajikan di sekolah biarpun
menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu
menajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang
sesungguhnya, oleh karena itu sulit diharapkan untuk mampu memberikan keahlian
sebagaimana yang diharapkan.
Melihat kenyataan
diatas, dikmenjur menetapkan strategi operasional yang berdasarkan kepada
kebijakan (kesesuaian dan kesepadaan) departemen pendidikan dan kebudayaan
dalam model penyelenggaraan pedidikan Sistem Ganda. Pelaksanaanya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomer 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990 tentang pendidikan
Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan
Nasional, kepmendikbud Nomor 080/U/1992 tentang Seklah Menengah kejuruan dan
Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.
B.
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud Praktek Kerja Industri (Prakerin)
Adapun
maksud dilaksanakanya Praktek Kerja Industri (Prakerin) Adalah:
a.
Membentuk kemampuan siswa
sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja.
b.
Sebagai pengalaman melatih diri
dengan mengkaji konsep-konsep yang didapat selama pendidikan sehingga terbiasa
dengan lapangan kerja.
c. Memperluas dan memantapkan proses
pemantapan teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah maupun sebaliknya.
d.
Diharapkan dari hasil penulisan
ini nantinya dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan/instansi
dalam mengambil dalam kebijakan dimasa yang akan datang.
e.
Memantapkan sikap professional
yang diperlukan siswa dalam memasuki dunia kerja sesuai dengan bidangnya.
2. Tujuan
a. Pelaksanaan kegiatan prakerin :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki
keahlian professional yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh link and Mact antara SMK dan dunia kerja.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan
dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas professional.
4. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang professional
dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang karir dan teknik.
5. Siswa mampu memahami, memantapkan dan
mengembangkan pelajaran yang didapatkan di sekolah dan diterapkan pada Dunia
Usaha.
6. Menambah pengalaman dan pengetahuan siswa
dalam melaksanakan prakerin
b. Tujuan Penyusunan Laporan Setelah
melaksanakan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) adalah:
1. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama
mengikuti Praktek Kerja Industri.
2. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas
yang diberikan Sekolah kepada para siswa sehubungan dengan pelaksanaan
PRAKERIN.
3. Menambah perbendaharaan perpustakaan
Sekolah dan sebagai pengetahuan bagi siswa angkatan selanjutnya.
4. Sebagai latihan bagi siswa dalam membuat
sebuah laporan kegiatan.
5. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan
praktek yang di lakukan di DU/DI.
6.
Sebagai
syarat mengikuti Ujian Nasional. Untuk mengetahui perkembangan
siswa selama mengikuti praktek di DU/DI.
C.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN PRAKERIN
1. Adapun penepatan ataupun lokasi praktek kerja
industri atau prakerin yang terdapat di berbagai toko dan perusahaan / instansi
di kawasan Madiun salah satunya adalah ELSA KOMPUTER yang berlamatkan di Jln.
Setia Budi Timur 39 Madiun.
2. Waktu
pelaksanaan praktek kerja industri atau prakerin untuk SMK AL-INABAH adalah 3
Bulan yaitu mulai Tanggal 27 Juni 2011 sampai dengan penarikan kembali ke
sekolah pada Tanggal 12 September 2011.
0 komentar:
Posting Komentar